Mahasiswa Unsil Inisiasi Program GEMAR di Ciamis, Langkah Nyata Budayakan Bekal Sehat dari Rumah

Program ini diresmikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, pada hari Sabtu, 10 Mei 2025.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan sekolah, Kepala Desa Handapherang, Kepala Puskesmas Handapherang, serta para orang tua murid.

Program ini dirancang sebagai respons proaktif untuk menanamkan budaya makan sehat sekaligus mengurangi kebiasaan membeli jajanan yang kurang terkontrol di lingkungan sekolah.

Kepala SDN 1 Handapherang, Tatang, S.Pd., menyampaikan apresiasi mendalam atas gagasan cemerlang para mahasiswa Unsil. Beliau mengungkapkan bahwa ide serupa pernah diimplementasikan beberapa waktu lalu, namun belum berhasil berjalan secara berkelanjutan.

“Kami berharap adik-adik mahasiswa dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor penghambat sebelumnya, sehingga program GEMAR kali ini dapat berjalan lebih lama,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa program GEMAR ini selaras dengan salah satu poin dalam 9 Mantra Pendidikan yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat, yang menganjurkan siswa membawa bekal dari rumah sebelum implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, keberhasilan program seperti ini sangat bergantung pada kolaborasi yang solid antara pihak sekolah, pemerintah desa, fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas), dan peran aktif orang tua.

“Semoga kolaborasi yang baik ini terus terjalin, demi mewujudkan generasi yang sehat, berkarakter mulia, sukses dalam belajar, dan cerdas, khususnya bagi anak-anak di SDN 1 Handapherang,” imbuhnya.

Fahruniaji Nugraha, selaku ketua pelaksana program GEMAR, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah sederhana namun signifikan dalam mempromosikan gaya hidup sehat, terutama di kalangan pelajar.

“Kita menyadari bahwa kebiasaan mengonsumsi jajanan di luar yang belum tentu terjamin kesehatannya masih cukup umum. Banyak di antaranya yang mengandung zat aditif, pengawet, dan pemanis buatan yang berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus. Oleh karena itu, program GEMAR hadir sebagai upaya awal untuk membentuk kebiasaan yang lebih sehat,” paparnya.

Lebih lanjut, Fahruniaji memaparkan dua fokus utama dalam program GEMAR.

“Pertama, kami mendorong para siswa untuk membawa bekal makanan sehat dari rumah minimal satu kali dalam seminggu. Ini adalah intervensi yang sederhana namun memiliki dampak besar dalam mengenalkan dan membiasakan konsumsi makanan rumahan yang lebih terjamin kebersihan dan nutrisinya,” jelasnya.

“Kedua, kami juga melibatkan anak-anak dan orang tua dalam upaya membatasi kebiasaan jajan sembarangan melalui kegiatan edukasi rutin dan pendampingan yang akan dilakukan oleh pihak sekolah dan puskesmas,” tambahnya.

Fahruniaji juga menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama peran sentral para ibu.

“Kami meyakini bahwa perubahan besar seringkali dimulai dari lingkungan rumah, dari dapur, dan dari peran ibu dalam mengatur pola makan serta kebiasaan sehari-hari keluarga,” pungkasnya.***

Komentar