GALUH INSIGHT – Pada Minggu, 2 Februari 2025, Kampung Kerukunan Kelurahan Ciamis, Jawa Barat, menjadi pusat kemeriahan dalam penyelenggaraan Festival Budaya Kampung Lebak yang digelar dengan penuh semangat. Acara tahunan ini kembali hadir setelah tahun 2024 dilaksanakan di tempat yang berbeda, dan pada tahun ini diselenggarakan dengan beragam pertunjukan seni dan kegiatan yang mengundang perhatian masyarakat.
Festival ini menampilkan berbagai seni hiburan yang memperkaya budaya lokal, di antaranya atraksi barongsai dan liong, kesenian marawis, tarian jaipong, serta kesenian angklung. Tak hanya itu, acara ini juga menghadirkan “kaulinan barudak” yang memanjakan anak-anak, serta bazar murah yang menjual produk UMKM dan paket sembako dengan harga terjangkau.
Di tengah keseruan acara, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, dan seniman turut hadir sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap kemajuan kebudayaan di Ciamis.
Muharram Ajajuli, Kabid Kebudayaan Dispora Pemkab Ciamis, yang hadir mewakili Pj Bupati Ciamis, Budi Waluya, menyampaikan pesan penting tentang kerukunan antar umat beragama dan keberagaman budaya yang ada di Kampung Kerukunan.
“Kerukunan adalah wujud nyata dari keanekaragaman dan keharmonisan masyarakat yang hidup berdampingan dengan damai di kampung ini,” ujar Muharram.
Ia juga menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal yang menjadi warisan berharga dari leluhur.
Lima Anak, Lima Cita-Cita: Kisah Mari Asal Ciamis yang Membawa Kesuksesan di Belahan Dunia
Kisah Dian Jaelani: Dari Tukang Dagang Asongan Hingga Ahli Patologi Tanaman di Belanda
“Festival budaya ini adalah salah satu upaya untuk melestarikan serta mengembangkan kekayaan budaya yang kita miliki. Budaya kita yang unik dan khas harus kita jaga dan kembangkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Muharram menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia penyelenggara dan masyarakat yang telah bekerja keras dalam mewujudkan acara ini.
Komentar